5 Langkah Menstimulus Anak Belajar Menggunakan Digital Platform

Trending 1 year ago 130

Di masa pandemi seperti ini sudah tak asing lagi kalimat “belajar online” dikalangan orang tua. Sejak diberlakukannya PSBB, semua kegiatan belajar mengajar tatap muka berubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Keputusan ini begitu mengejutkan tak hanya bagi orang uzur yang bekerja namun bagi bunda rumah tangga yang sehari-harinya berjumpa dengan anak-nya pun kini harus ikut andil menjadi “guru” di rumah. Tidak sedikit orang uzur yang kesulitan dalam mendampingi anak belajar online yang mengharuskan anak berlama-lama di depan gadget, apalagi lakukan orang uzur yang sejak awal sudah berusaha menghindari pemakaian gadget pada anak seperti saya.

Sejak anak saya umur 3 tahun saya sudah menjadwalkan pemakaian gadget hanya di hari Sabtu dan Minggu saja, itu pun dengan syarat nonton-nya hanya 2-3 jam saja. Beruntung-nya saya karena diajarkan sejak awal, anak jadi tidak terlalu cravings for gadget. Eh sekarang karena PJJ, mau nggak mau setiap hari dia ketemu gadget untuk bertatap muka dengan guru disekolahnya. Agak pusing awalnya, karena generasi Alpha seperti anak saya ini kelewat kritis. Di satu sisi dia senang karena bias pegang gadget, di sisi lain dia bertanya-tanya terus “kok saya boleh pegang gadget sih Bunda, kan katanya Cuma hari Sabtu & Minggu”. Malah kadang akhirnya setelah belajar keterusan deh dia pegang handphone dan menonton video yang lain. Wah memang sangat challenging sekali ya prose belajar-mengajar di rumah selama pandemic ini. Sebagai orang uzur kita dituntut untuk pintar-pintar memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Karena di situasi ini kalau tak pintar-pintar, kita malah dapat makin membikin anak-anak generasi Alpha menjadi sangat ketergantungan pada teknologi.

Nah, sebagai bunda yang cerdas, saya sepakat sama suami saya untuk tetap menggunakan gadget sebagai wadah untuk menstimulasi anak dalam proses belajar. Karena selama pandemi, ini kan kegiatan belajar di sekolahnya dipersingkat jadi saya dan suami merasa tetap perlu menambah jam belajarnya salah satunya melalui digital platform seperti video youtube. Namun, dengan beberapa Batasan dan arahan yang jelas agar stimulasi-nya pun lebih maksimal. Nah yuk simak langka-langkah-nya berikut ini:

1. Membatasi waktu penggunaan gadget  

Belajar melalui platform digital sudah niscaya artinya belajar melalu gadget bagus handphone ataupun laptop yang berpotensi menimbulkan kecanduan pada anak. Trik-nya, lakukan perjanjian dengan anak saja, Moms. Saya sepakat dengan anak untuk menggunakan gadget tak lebih dari 2 jam bahkan saya tunjukkan dengan jelas melalui jam dinding, jam berapa dia harus selesai menonton video-nya. Jika setelah 2 jam dia belum selesai, akan saya ambil handphone-nya. Trik ini ampuh untuk mengajarkan anak menghargai waktu dan memaksimalkan waktu sebaik-baiknya lho. 

2. Memilih konten yang mendukung pengetahuan baru anak

Anak saya kalau nonton video youtube dia lebih suka menonton video tentang kereta api atau yang terbaru tentang tragedi tenggelamnya kapal Titanic, sampai-sampai dia hapal dan bertanya lanjut kepada saya “kenapa sih Cuma karena gunung es Titanic dapat tenggelam, bunda?”. Nah dari hal-hal seperti ini kita dapat kembangkan konten belajar untuk menjawab segala pertanyaan anak tersebut Moms. Saya kemudian mencarikan dia video lebih detail tentang “5 hal yang menyebabkan kapal Titanic tenggelam” atau “penyebab dibalik tenggelamnya kapal Titanic selain gunung es”. Dari video tersebut pengetahuannya bertambah bahkan dia tiba hapal detil tentang struktur kapal dan sekarang jadi tau kapal apa saja yang ukurannya lebih besar dari Titanic seperti Symphony of the Sea hahaha… 

Nah, Moms wajib juga cari tau kesukaan anak menonton apa, misalnya anak Moms suka menonton video tentang balapan mobil, Moms dapat mengajaknya menonton yang lebih detil tentang kegiatan di sirkuit seperti apa atau mesin-mesin mobil balap secanggih apa. Intinya, temani anak belajar dengan menambah pengetahuannya. Jadi nggak itu-itu lanjut yang dia tonton.

3. Menstimulasi anak dengan konten

Jika Moms sudah tau konten video apa yang disukai anak, ajak anak untuk berkreasi lebih dalam dari konten tersebut. Intinya disini jangan sekedar nonton tapi anak tak mendapatkan apa-apa. Misalnya, karena anak saya sangat penasaran dengan struktur kapal Titanic, saya ajak dia membikin rangka kapal dengan lego atau memintanya menggambar kapal yang tadi dia lihat di video. Lakukanlah macam - macam aktifitas yang ada hubungannya dengan video yang ditonton anak untuk lanjut menstimulasi otak-nya agar memahami materi yang ditonton lebih bagus dan sigap dimengerti.

2.

4.      Dampingi anak sembari bercerita

Saat mendampingi anak menonton video kesukannya, usahakan Moms jangan hanya diam. Ajak anak untuk berinteraksi dengan Moms juga dengan memberikan pertanyaan dari apa yang dia tangkap. Moms bisa juga sambal bercerita menjelaskan lebih komplit tentang videonya.

5.  Minta anak bercerita

Setelah menonton video Bersama anak, minta anak bercerita apa yang dia lihat dna dengar dari video tersebut. Kalau perlu kalau tidka sedang menonton pun, iseng-iseng ajukan pertanyaan yang memicu rasa mau mengingat konten yang kemarin ia tonton. Misalnya saya suka menyelipkan pertanyaan “kak, kemarin lambung-nya kapal dapat rembes karena apa ya?” Hal-hal mini seperti ini sangat bagus untuk menajamkan daya ingat anak lho Moms.

   

Jadi, tak selamanya digital platform itu membahayakan bagi anak-anak, bagaimana ita sebagai bunda harus cerdas menyikapi dan membikin pembelajaran digital lebih menyenangkan dan pas guna. Semoga tips di atas bermanfaat untuk Moms seluruh dan para orang uzur yang sedang mendampingi anak belajar via digital platform ya! Tetap cerdas, tetap sehat!