Japan Travel Guide 101

Trending 4 years ago 91

Kali ini saya akan share pengalamanku liburan ke salah satu destinasi favorit liburan nyaris seluruh orang. Anehnya negara ini punya keindahan yang emang akan bikin kita jatuh hati dan selalu mau kembali lagi. Buat para pecinta film animasi atau animasi niscaya udah ga asing dengan visualisasi betapa ayu tiap sudutnya. Mulai dari musim semi dimana sakura bermekaran tiba musim dingin dimana seluruh tempat seketika jadi putih. Yapp, kali ini saya akan membahas seluruh tentang Jepang!

Hai hai, setelah nyaris setahun menghilang, akhirnya saya kembali ke peredaran, ini seluruh karena beberapa bulan kebelakang saya sibuk begadang ngurusin tugas akhir, skripsi, segala bikin maket ukuran super jumbo, sidang akhir sampe wisudaan hahaha yes i'm now officially an architect. Dan ga berhenti disitu, abis itu lanjut disibukan dengan fenomena baru adalah mencari kerja dan kemudian sibuk jadi newbie dan menjalani kehidupan sebagai budak korporat yang rupanya lumayan menyita waktu, tapi untungnya ga butuh waktu lama untuk beradaptasi sih tiba akhirnya terbiasa juga jadi anak kantoran, malah seneng punya rutinitas baru. (re: rutinitas gajian diakhir bulan maksudnya)

Dan untuk merayakan pencapaian hidup ini (menjadi arsitek yang udah jadi cita-citaku sejak dari TK) akhirnya saya memutuskan untuk merayakannya dengan pergi liburan ke tempat baru yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya, dan pas banget nih moment waktunya mumpung dapet cuti bersama lebaran dari kantor lumayan lama. Sebenernya sih rencana perginya udah dari setelah lulus kuliah, tapi apa daya, saya langsung jadi budak koporat jadi ga ada waktu lagi untuk liburan deh kemarin huhuhu. Sooo setelah menimbang beberapa option tempat tujuan, tersangkutlah hati ini dengan si negara mentari terbit, alias Jepang!


Kali ini saya pergi bersama 2 budak korporat lainnya, Felicia Tania dan Claudia Sherleen, teman-teman seperjuangan yang untungnya tipe giat cari promo diskon jadi perjalanan ini jadi ramah di kantong. Dan lagi-lagi terima kasih kepada promo dari Traveloka yang datang pas pada waktunya sehingga kita sukses mendapat deal flight dan penginapan yang cocok dengan budget kita.

And here we go, Japan!

Salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan untuk ke Jepang ialah keindahannya di tiap musim yang ada. Yes, Jepang itu negara 4 musim, beda ya sama Indonesia. Dimana sepanjang tahun melangkah akan lanjut bergantian si 4 musim ini. Umumnya niscaya orang ke Jepang mengejar musim Sakura dimana hanya bermekaran di akhir April tiba pertengahan Mei saja. Tapi sebenernya di musim-musim lainnya juga ga kalah ayu loh. Soo siap-siap harus cobain Jepang ditiap musimnya ya untuk rasain seberapa indahnya negara ini.


Musim Semi / Spring / 春 Haru

Periode waktunya sekeliling tanggal 21 Maret - 21 Juni, nah ini ialah musim favorit para turis dimana Sakura akan bermekaran. Suhu rata-ratanya 5-20 derajat celcius tergantung daerahnya masing-masing, Tokyo biasanya lebih panas. Dimusim semi biasanya orang akan piknik sembari menikmati keindahan kembang sakura, nah tempat yang biasanya ramai dikunjungi ialah Shinjuku Gyeon National Garden, Ueno Park dan lainnya.

Musim Panas / Summer / 夏 Natsu 

Periode waktunya sekeliling tanggal 21 Juni - 23 September, dimana suhu rata-ratanya 26-34 derajat celcius tergantung daerahnya masing-masing. Udaranya akan panas dan lembab. Dimusim semi biasanya orang akan mengadakan acara matsuri dan juga kegiatan luar ruangan lainnya.

Musim Gugur / Autumn /  秋 Aki 

Periode waktunya sekeliling tanggal 23 September - 21 Desember, biasanya akan terasa panas di siang hari tapi dingin saat malam hari, udara dinginnya akan lanjut bertambah tiba benar-benar mencapai musim dingin. Suhu rata-ratanya sekeliling 12-24 derajat celcius. Yang menarik, pada periode musim ini, pepohonan akan berubah warna menjadi kuning orange kemerahan. Disaat-saat seperti ini akan sangat pas untuk menghabiskan waktu di Kyoto, Nara ataupun Nikko.

Musim Dingin / Winter /  冬 Fuyu 

Periode waktunya sekeliling tanggal 21 Desember -  21 Maret, dimana suhu rata-ratanya ialah dibawah 0 derajat celcius dan terhangatnya hanya 11 derajat celcius. Udaranya akan benar-benar dingin, maka kondisi tubuh harus benar-benar fit. Kegiatan yang biasanya dilakukan niscaya berhubungan dengan ski dan salju. Kalian dapat ke Gala Yuzawa di Niigata atau Nagano atau Shirakawago Gifu dan juga Saporro Hokkaido. 

*Musim Hujan / Rain /  梅雨 Tsuyu

Nah untuk musim yang satu ini sebenarnya bukan musim dalam 4 musimnya Jepang sih, hanya perlu diketahui khususnya kalau kalian akan pergi sekeliling bulan Mei tiba Juli. Di tiap bagian negara akan berbeda waktunya dan besar curah hujannya tapi kalau memang sedang tinggi dapat tiba 12jam hujan bahkan seharian nonstop. Maka dari itu berjaga-jaga selalu membawa payung ataupun jas hujan didalam tas agar selalu siaga kalo tiba-tiba hujan. 

AIRPORT & TRANSPORTATION

Terdapat beberapa bandara dunia di Jepang, dua bandara dunia di Tokyo adalah Narita dan Haneda lampau satu di Osaka adalah Kansai. Narita Airport berjarak 60km dari pusat kota Tokyo sedangkan Haneda Airport  17km dari pusat kota Tokyo. Untuk yang punya waktu singkat, atau hanya akan berkeliling kota Tokyo saja, saya saranin untuk mencari penerbangan yang menuju Haneda Airport, karna pemakaian waktu kalian akan lebih efisien. Tapi kalau rupanya penerbangan yang kalian dapatkan ialah ke Narita Airport, ga masalah juga karena dari Narita Airport juga terdapat banyak pilihan transportasi umum seperti kereta sigap yang dapat membawa kalian langsung direct ke pusat kota Tokyo dengan singkat. Kedua airport punya daya tariknya masing-masing.


Banyaknya pilihan transportasi umum yang ada, membikin kita tinggal memilih mana yang lebih sesuai dengan kondisi perjalanan kita. Dari kedua pilihan bandara diatas, untuk mencapai pusat kota Tokyo kita dapat menggunakan kereta monorail, limousine bus dan juga taksi, tapi untuk taksi saya pribadi ga rekomen ya karna taksi di Jepang menurutku tarifnya cukup mahal. Tarif awalnya ialah 410yen alias Rp. 55.000 untuk 1km pertama dan akan bertambah 80yen alias Rp. 11.000 setiap 237meter berikutnya. Tiap kota dapat mempunyai tarif awal yang berbeda, ada baiknya cek dulu tulisan yang tercantum di pintu belakang mobil.

Dan untuk jam malam (mulai pukul 22.00 tiba 05.00) tarifnya dapat 2 kali lipat dari jam biasa. Saat kalian masuk argonya langsung 730yen alias Rp. 98.000 yang kemudian setelah 2km pertama, tiap 200meternya akan lanjut naik 230yen alias Rp. 31.000. Tapi kembali ke kondisi yang kalian hadapi ya, misalnya barang bawaan banyak atau pergi bersama orang yang sudah uzur atau juga anak mini atau koper kalian terlalu banyak dan besar ya gapapa juga naik taksi, karena taksi menghemat waktu dan tenaga. Amannya Jepang, argo tersebut sudah termasuk tip untuk supir dan memang perhitungan real karena mesin argo didesain agar tak dapat dimodifikasi. Untuk pembayarannya dapat kontan maupun uang elektronik, ada juga yang dapat dengan kartu kredit, tapi kalian harus pastikan lagi untuk memandang sticker logonya di pintu taksi.

Untuk kereta, di Jepang ada banyak pilihan jalur kereta yang awal-awal akan membikin anda pusing, apalagi kalo anda agak susah untuk baca peta dan orangnya ga on time. Di Jepang, anda wajib banget menerapkan gaya hidup on time ini ya! Di waktu yang tertera di papan waktu bakalan jadi waktu si kereta berangkat, soo sebelum waktunya kalian harus udah siap baris di linenya. Walaupun banyak jalur tapi percayalah, setelah beberapa waktu anda akan mulai mengerti dan dapat lancar pindah-pindah line tanpa nyasar, yang krusial anda berani mencoba dan cepet sadar kalo udah salah line.


Oh iya selain banyak linenya, kereta juga banyak jenisnya nih, kalian dapat memilih mau naik kereta jenis apa yang mau dinaikin untuk ke tempat tujuan, lebih ke point menghemat waktu sih kalau memang destinasi yang anda kunjungi berjarak cukup jauh.


新幹線 (Shinkansen) / Bullet Train :
Kereta sigap antar kota

特急 (Limited Express) :
kereta yang berhenti hanya di stasiun tertentu (biasanya stasiun besar) dan terintergrasi dengan jalur transportasi umum lainnya, tak hanya kereta saja.

通勤快速 (Commuter Express) / Ekspres :
kereta yang hanya ada di jam-jam sibuk dan berhenti di stasiun tertentu khususnya yang berintergrasi dengan jalur lain seperti Chūō Line, Keiyō Line, dan Saikyō Line.

快速(Rapid) /  Rapid :
kereta akan berhenti dibanyak stasiun tapi ada yang di skip

普通 (Local) / Lokal :
kereta akan berhenti di seluruh stasiun


Sistem kereta di Jepang ini emang cukup sulit, tapi balik lagi, kalo ada upaya disitu ada jalan, pelan-pelan di pelajari, satu dua hari nanti juga udah lancar pilih tipe kereta dan pindah-pindah line nya. Semangat!

FLIGHT

Untuk penerbangan dari Jakarta-Tokyo itu sekeliling 7jam 30menit dan untuk Jakarta-Osaka durasinya 6jam 55menit. Saat ini sudah banyak penerbangan tujuan Jepang jadi kalian dapat menyesuaikan waktu dan juga budget untuk memilih mau penerbangan yang direct flight atau yang transit. Untuk kisaran harga diwaktu normal (bukan musim liburan) pesawat pulang pergi dapat 4-5juta rupiah tergantung maskapai, kalau sedang promo bahkan ada yang 3juta rupiah. Untuk high season seperti lebaran atau natal tahun baru sekeliling 6-8juta rupiah. Kalian harus sering-sering standby website penjualan tiket pesawat nih kalau mau dapetin harga promo. Untuk trip kali ini, walaupun lebaran, saya dapetin tiket PP Philippine Airlines (transit di Manila) dengan harga 5juta saja, lumayan banget kan tuh!

JAPAN VISA

Setelah anda membeli tiket dan hotel, yang harus dilakukan selanjutnya ialah membikin visa. Permohonan visa Jepang dapat dibilang mudah, karena prosesnya jelas dan perkiraan waktunya juga singkat adalah 4 hari kerja aja. Kita cukup download Formulir Permohonan Visa dari Website VFS Global langsung (lengkap dengan List Dokumen Pendamping apa aja yang perlu disertakan bersama form saat penyerahan permohonan visa dan pastikan nanti saat penyerahan urutannya sesuai list ini ya).

Pengajuannya sekarang udah ga perlu ke kantor kedubes lagi, karena mulai 15 September 2017, proses pengajuan maupun pengambilannya visa dilakukan di Japan Visa Application Center (JVAC) yang terletak di Lotte Shopping Avenue lantai 4 (samping Studio XXI). 

Jam Kerja Bagian Visa JVAC VFS Global

Senin - Jumat (kecuali libur nasional dan libur kedutaan) 

Pengajuan Permohonan Visa pukul 08.30-12.00

Pengambilan Paspor pukul 13.30-15.00


Untuk pengalaman saya sebagai pemegang paspor biasa (bukan e-paspor) setelah tiba di tempatnya, petugas akan memeriksa lagi urutan dan arsip yang kita sertakan. Setelahnya akan dikasih nomor tunggu, tapi loket penerimaannya banyak jadi gausah takut bakalan lama nunggu atau gimana. Petugasnya juga cekatan jd bener-bener singkat deh prosesnya. Setelah seluruh data di cek oleh petugas di loket, kita diminta untuk membayar uang sebesar Rp. 545.000 (biaya visa Rp. 380.000 ditambah biaya aplikasinya Rp. 165.000) dan kemudian akan dapet receipt berikut nomor berkasnya. Setelah itu selesai deh, selanjutnya anda dapat track status pengajuan visanya lewat website mereka atau via email pribadi pendaftar. Setelah 4 hari kerja, otomatis akan ada email yang mengabarkan kalo paspor dan visa sudah siap diambil. (Untuk pemegang e-paspor hanya membayar Rp. 120.000 saja, dan visanya akan beraksi tiba 3 tahun atau hingga masa beraksi paspor habis)

"Eh susah tau bikin Visa Jepang harus punya saldo 50 juta di tabungan" 

Pernyataan diatas sering banget nih saya denger dimana-mana apalagi kalo nanya ke tour agent hmm padahal enggak begitu sih kenyataannya. Kalian cukup hitung akan berapa lama stay di Jepang lanjut tiap harinya dikali dengan Rp. 1.500.000 , nah total uang tersebutlah yang minimal kita miliki di saldo rekening kita. Karna sebenernya ini hanya pelengkap, bukti kalau memang kita bisa membiayai hidup kita selama berada di Jepang.

JR PASS

Salah satu keuntungan kita sebagai turis ialah dapat menggunakan JR Pass, adalah kartu transportasi unlimited yang dapat digunakan untuk seluruh moda transportasi umum milik perusahaan JR (termasuk kereta lokal rapid express dan shinkansen, bus, bahkan kapal ferry juga termasuk).

Untuk yang berencana lintas kota (Tokyo-Osaka atau Tokyo-Kyoto atau lainnya) menurutku wajib membeli JR Pass ini. Harga sekali PP shinkansen itu udah sama dengan harga JR Pass 7 hari adalah 29.110 yen yang kalau di rupiahkan sekeliling 3.8jt, jadi karena di trip ini saya akan ke Tokyo-Kyoto-Osaka-Kyoto-Kawaguchiko-Tokyo-Nagano-Tokyo lagi jadi saya memutuskan untuk menggunakan JR Pass. (One way tiket Shinkansen Tokyo-Osaka itu sekeliling 14.4500yen)

Harganya memang cukup terlihat besar, tapi dijamin worth it apalagi kalau anda akan berpergian berpindah kota kayak trip saya kali ini. Pembeliannya dapat dibeli di Traveloka ataupun Klook, yang kisaran harganya 3.5jt an dan kalo lagi mujur kayak saya kemarin, dapat pake kode promo yang bikin pengeluaran jadi makin minim. Aku dapet JR Pass 7 hari di Traveloka dengan harga 3.500.000 lampau dipotong kode diskon lagi jadi 2.800.000 aja. Nah untuk promo-promo seperti ini kalian harus rajin-rajin deh pantengin, dapat ada promo potongan harga ataupun paket murah kayak JR Pass 7hari plus wifi hanya 3.4jt dan lain-lain. 

Setelah sukses transaksi, nanti akan diminta data pribadi, pastikan datanya ga salah ya soalnya bakalan cetak dan nanti di cocokin dengan paspor anda saat nanti di tukar JR Pass di kantor JR yang ada di stasiun.


Setelah nanti dituker di kantor JR dan dapet Japan Railway Pass seperti foto diatas, kita tinggal masuk ke seluruh stasiun JR dengan menunjukan kartu itu aja ke petugas stasiun. Gampang banget kan tuh!

PREPAID IC CARD

Di Jepang mereka menyebutnya dengan IC Cards dimana dapat dengan mudah di top up dan digunakan untuk membayar segala jenis transaksi terutama bayar transportasi publik. Kartu ini juga dapat dipakai untuk membayar restoran, toko-toko, mini market, dan juga vending machines. Pasmo dan Suica ialah dua nama yang niscaya kalian sering denger, tapi disana sebenernya ada 10 jenis ic card yang beredar dan semuanya dapat digunakan dimanapun tanpa terkecuali, beda sama kita di Indonesia yang harus punya macam - macam dari brand bank berbeda. Ada Suica, Pasmo, Toica, Manaca, Kutaca, Sugoca, Nimoca, Icoca, Pitapa dan Hayakaken dan dapat digunakan di Tokyo, Yokohama, Osaka, Kyoto, Kobe, Nagoya and Fukuoka.

WIFI

Internet di Jepang dapat cukup mudah diakses khususnya di sarana publik seperti airport, stasiun, mall dan bahkan didalam kereta dan bus juga udah menyediakan wifi gratis. Tapi untuk memudahkan kita selama perjalanan (keliling jalan kaki), ada baiknya tetap memakai internet pribadi. Jika kalian pergi seorang diri, simcard jadi pilihan yang tepat. Tapi kalau pergi bersama kawanan alias rame-rame (<10orang), saya pribadi menyarankan untuk memesan wifi portable dari tanah air.  


Untuk trip saya kali ini saya memesan modem di Passpod, pemesanannya dapat via website ataupun admin whatsapp mereka. Aku menyewa dengan total harga 390.000 dengan uang deposit 500.000 yang nantinya dapat diambil kembali setelah modem dikembalikan. Modemnya dapat dianter ke tempat anda atau di ambil di bandara dan nanti pas balikin juga dapat dengan langkah yang sama ataupun dititipkan lewat alfamart, praktis dan ekonomis banget kan. Untuk jaringannya menurutku cukup bagus, ga ngelack dan speed nya cepet. Baterainya juga cukup awet, dapat dipakai lebih dari 12jam nonstop kalau dari baterai 100%, kalo pun kita aktivitas seharian dan baterainya udah low, passpod melengkapi kita dengan powerbank untuk recharge baterai si modem. Enaknya lagi jenis modem yang ini tuh kabel chargernya menyatu sama di modem, jadi ga bikin kita ribet harus gulung-gulung kabel chargeran deh. Satu yang agak ganggu ialah saat anda pisah dari rombongan khususnya si pemegang modem, nah loh langsung jadi anak ilang deh HAHAHA semoga anda ga ilang dari rombongan ya. 

TAX FREE SHOP

Hampir seluruh toko mempunyai label ini, mulai dari toko branded tiba toko-toko pinggir jalan seperti di harajuku. Apa sebenernya ini? Tax free shop itu bermanfaat banget lakukan kita para turis, dimana kita dapat dapet direct tax di tokonya setelah melakukan transaksi pembayaran. Dengan minimal belanja 5000yen atau setara 650ribu kita udah otomatis akan diminta menyertakan paspor di kasir, kemudian petugas kasir akan mendaftarkan tax free kita. Setelah terlampir berapa direct tax yang kita dapatkan, petugas kasir akan meminta tanda tangan kita pada struk belanja. Tax free ini kurang lebihnya 8% dari total belanja kita. Dan satu hal yang perlu kalian ingat, kalau kalian membeli barang dan mengclaim tax free, maka barang tersebut akan dibungkus plastik duty free yang disegel dan tak boleh dibuka tiba tiba di Indonesia (terutama unutuk produk makanan dan minuman).


Selain itu paspor kalian juga akan ditempel dengan bon transaksi tersebut yang nantinya harus kalian serahkan ke counter tax free di Bandara sebelum masuk ke dalam imigrasi. Tapi dari pengalamanku kemarin, setelah tiba di Jakarta struk belanja selama di Jepangnya ga dipermasalahkan kayak menghambat saya atau saya harus melewati pemeriksaan cek segel plastik atau gimana sih. Nyatanya hanya sekedar di buka lembar paspor sama petugasnya aja, bahakan kayaknya ga diliat deh struknya.

OTHER


Di Jepang kita akan banyak liat kejadian-kejadian yang ga pernah kita lihat di Indonesia apalagi Jakarta. Seperti yang udah sering kita baca di media-media, orang Jepang punya kebiasaan-kebiasaan yang menarik. Beberapa hal mini seperti susahnya kita mencari tempat sampah dan tempat duduk di ruang publik ataupun pinggir jalan. Walaupun di pinggir jalan banyak yang berjualan makanan, tapi ga ada orang lokal yang makan atau minum sembari jalan, mereka akan berhenti di pinggir jalan atau depan toko lampau tenang berdiri untuk makan dan minum.

Di dalam transportasi umum walaupun disana sedang dalam keadaan ramai, orang-orang akan lebih memilih berdiri dibanding duduk, mereka lebih memilih berdiri dibanding menduduki kursi biasa atau priority seat. Hal ini terjadi berulang kali selama saya disana, bahkan seorang yang berusia cukup uzur pun lebih memilih berdiri, dan mempersilahkan yang lain untuk duduk, sedangkan yang lain sudah mempersilahkan untuk beliau menempati kursi tersebut. Beda banget kan sama di Indonesia HAHAHA

Mereka akan tetap mengantri pada line kiri di eskalator, walaupun line kanan hampa tak ada orang. Mereka akan selalu mengucap maaf すみません(sumimasen) atau terima kasih ありがとうございました (arigatōgozaimashita) sambil membungkuk. Oh iya ini satu hal yang saya sadari selama di Jepang, saat kita membayar, mereka akan menyuruh kita meletakkan uang pada nampan / wadah, lampau mengembalikan uangnya sembari menghitung ulang. Jadi kita ga perlu takut salah hitung uang kembali karna mereka akan mengajak kita berhitung bersama-sama.

Masih banyak lagi deh yang unik dari Jepang, nanti saya bahas di artikel selanjutnya ya!

Stay Hungry,

Brigitta Veggy Aprilia Tanu - @brigittaveggy