
Si hijau kenyal beraroma pandan dengan isian yang kadang muncrat mengotori baju kalau salah langkah menikmatinya. Ya namanya klepon salah satu varian jajanan pasar khas Nusantara yang kemarin tiba-tiba dibicarakan banyak orang karena muncul dalam strategi marketing sebuah brand penjual kurma dimana brand ini menyandingkan klepon dengan produk jualannya dari perspektif yang anti mainstream sehingga bisa menarik perhatian warganet tiba muncul jadi perbincangan di mana-mana.
Terlepas dari strategi marketing yang brand tersebut gunakan, sisi baiknya banyak orang yg dulunya nggak tau klepon tiba-tiba semangat mencari tau apa itu klepon dan sebagian lagi malah sibuk nyoba bikin sendiri termasuk saya salah satunya. Di Bali sendiri klepon sering disebut sebagai penyemeng atau pengawal pagi aka sarapan karena biasanya jajanan sejenis ini disajikan sebagai pendamping kopi di pagi hari.
Penjual klepon tetap cukup mudah ditemukan di Bali dengan sentra klepon yang paling terkenal terletak di daerah Gianyar. Bentuk klepon Gianyar ini serupa dengan klepon yang ada di luar Bali dimana parutan kelapa langsung membungkus adonan klepon dari baru matang sementara di daerah asal saya sendiri adalah di kabupaten Jembrana, bentuk klepon sedikit berbeda. Di sini klepon tak berbentuk bulat mulus tapi ada bagian merucing di kedua ujungnya dan kulitnya lebih tebal elastis dengan isian gula merah cair yang lebih banyak plus parutan kelapa hanya ditaburkan ketika klepon disajikan.
Berbuhung saya belum dapat sukses bikin klepon ala Jembrana jadi kali ini perdana saya nyoba bikin klepon seperti pada umumnya saja, jujur ini klepon perdana yang saya lakukan sendiri. Ternyata membulatkannya sama-sama butuh kesabaran extra seperti membulatkan nastar tapi nggak rugi sih karena hasilnya kleponnya teksturenya kenyal dan isiannya juga dapat sukses ngotorin baju :). Yuk yang mau nyoba bikin sendiri, ini resep klepon yang saya gunakan.
RESEP KLEPON
Bahan-bahan:
Bahan taburan kelapa:
Cara membuat: